Sabtu, 25 Juni 2011

PENDAHULUAN KTI TBC

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Insidensi TBC dilaporkan meningkat secara drastis pada dekade terakhir ini di seluruh dunia. Demikian pula di Indonesia, Tuberkulosis atau TBC merupakan masalah kesehatan, baik dari sisi angka kematian (mortalitas), angka kejadian penyakit (morbiditas), maupun diagnosis dan terapinya. Dengan penduduk lebih dari 200 juta orang, Indonesia menempati urutan ketiga setelah India dan China dalam hal jumlah penderita di antara 22 negara dengan masalah TBC terbesar di dunia. (http://www.medicastore.com/tbc/penyakit_tbc.htm)

Hasil survei Kesehatan Rumah Tangga Depkes RI tahun 1992, menunjukkan bahwa Tuberkulosis atau TBC merupakan penyakit kedua penyebab kematian, sedangkan pada tahun 1986 merupakan penyebab kematian keempat. Pada tahun 1999 WHO Global Surveillance memperkirakan di Indonesia terdapat 583.000 penderita Tuberkulosis atau TBC baru pertahun dengan 262.000 BTA positif atau insidens rate kira-kira 130 per 100.000 penduduk. Kematian akibat Tuberkulosis atau TBC diperkirakan menimpa 140.000 penduduk tiap tahun. Jumlah penderita TBC paru dari tahun ke tahun di Indonesia terus meningkat. (http://www.medicastore.com/tbc)

Survei prevalensi TBC yang dilakukan di enam propinsi pada tahun 1983-1993 menunjukkan bahwa prevalensi TBC di Indonesia berkisar antara 0,2 – 0,65%. Sedangkan menurut laporan Penanggulangan TBC Global yang dikeluarkan oleh WHO pada tahun 2004, angka insidensi TBC pada tahun 2002 mencapai 555.000 kasus (256 kasus/100.000 penduduk), dan 46% diantaranya diperkirakan merupakan kasus baru. (http://www.infopenyakit.com/2007/12/penyakit-tuberkulosis-tbc.html)

TBC merupakan penyakit yang sangat infeksius. Seorang penderita TBC dapat menularkan penyakit kepada 10 orang di sekitarnya. Menurut perkiraan WHO, 1/3 penduduk dunia saat ini telah terinfeksi M. tuberculosis. Kabar baiknya adalah orang yang terinfeksi M. tuberculosis tidak selalu menderita penyakit TBC. Dalam hal ini, imunitas tubuh sangat berperan untuk membatasi infeksi sehingga tidak bermanifestasi menjadi penyakit TBC.

Tuberculosis (TBC) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. TBC terutama menyerang paru-paru sebagai tempat infeksi primer. Selain itu, TBC dapat juga menyerang kulit, kelenjar limfe, tulang, dan selaput otak. TBC menular melalui droplet infeksius yang terinhalasi oleh orang sehat. Penyakit TBC dapat menyerang siapa saja (tua, muda, laki-laki, perempuan, miskin, atau kaya) dan dimana saja. Setiap tahunnya, Indonesia bertambah dengan seperempat juta kasus baru TBC dan sekitar 140.000 kematian terjadi setiap tahunnya disebabkan oleh TBC.

Berdasarkan data yang penulis peroleh dari bulan Januari sampai bulan Desember di wilayah Pekalongan terdapat 915 kasus TBC. Dengan adanya data tersebut terlihat peningkatan kasus TBC.
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk mengambil studi kasus dengan judul Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan TBC pada Tn. X di Pekalongan.


B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
Penulis mampu menerapkan asuhan keperawatan keluarga yang tepat pada pasien TBC dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan.
2. Tujuan khusus
a. Dapat mengkaji kasus keluarga dengan penyakit TBC .
b. Dapat menganalisa masalah-masalah yang muncul pada keluarga dengan penyakit TBC.
c. Dapat memprioritaskan masalah dan merumuskan diagnosa kaperawatan keluarga pada keluarga dengan penyakit TBC.
d. Dapat menyusun rencana kaperawatan keluarga pada keluarga dengan penyakit TBC.
e. Dapat melakukan tindakan kaperawatan keluarga pada keluarga dengan penyakit TBC.
f. Dapat mengevaluasi asuhan kaperawatan keluarga pada keluarga dengan penyakit TBC.

C. Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini adalah :
1. Bagi ilmu pengetahuan
Diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran dalam penanganan kasus TBC.
2. Bagi penulis
Diharapkan menambahkan pengalaman bagi penulis tentang penanganan kasus TBC dalam keluarga TBC.
3. Klien dan keluarga klien
Dapat meningkatkan pengetahuan dan pengalaman dalam merawat diri sendiri maupun orang lain yang sehubungan dengan TBC.
4. Bagi institusi
Dapat di gunakan sebagai informasi bagi institusi pendidikan dalam pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan dimasa yang akan datang.
5. Bagi lahan praktik
Dengan adanya penulisan karya tulis ilmiah ini dapat menambah bahan bacaan untuk meningkatkan mutu pelayanan yang lebih baik khususnya pasien TBC.
6. Bagi masyarakat
a. Untuk memberikan informasi yang lebih memadai tentang TBC.
b. Agar masyarakat mampu mengetahui lebih dini dan dapat menanggulangi lebih awal tanda dan gejala dari TBC.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar