Sabtu, 25 Juni 2011

PENDAHULUAN KTI DHF

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Penyakit DemamBerdarah atau Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) ialah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus (Kristina, isminah, leni wulandari 2010). Kasus penyakit ini pertama kali ditemukan di Manila, Filipina pada tahun 1953. kasus di Indonesia pertama kali dilaporkan terjadi di Surabaya dan Jakarta dengan jumlah kematian sebanyak 24 orang (Kristina, isminah, leni wulandari 2010).
Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) merupakan penyebab utama kematian pada anak-anak di Asia, dan Dengue Shock Syndrome (DSS) yang parah menyebabkan kematian yang cukup signifikan pada anak-anak (Ngo Thi Nhan et al., 2001). Sampai saat ini DHF merupakan suatu permasalahan kesehatan pada masyarakat yang sangat signifikan dikebanyakan negara tropis Asia Tenggara dan wilayah Pasifik Barat. Penyakit ini termasuk dalam sepuluh penyebab perawatan di rumah sakit dan penyebab kematian pada anak-anak, yang tersebar sedikitnya di delapan Negara-negara tropis Asia (DepKes RI, 1990; Gubler, 1998). Angka morbiditas dan mortalitas DHF dari tahun ke tahun terus menunjukkan peningkatan dan terjadi di semua propinsi di Indonesia (Setiati et al., 2006). Pada tahun 2004 terjadi kenaikan kejadian DHF yang cukup signifikan dan terjadi pada 30 propinsi dari 32 propinsi di Indonesia (Ahmad, 2004). Penyakit Demam Berdarah disebabkan oleh Virus Dengue dengan tipe DEN 1, DEN 2, DEN 3, dan DEN 4. Keempat tipe virus tersebut telah ditemukan diberbagai daerah di Indonesia antara lain Jakarta dan Yogyakarta (Kristina et al.,2004). Faktor yang mempengaruhi penyebaran DBD adalah pertumbuhan penduduk, urbanisasi yang tidak terkendali, tidak adanya control vektor nyamuk, dan peningkatan sarana transportasi (DepKes RI, 1990) (nanang 2009).
Dinas kesehatan kabupaten Pekalongan 2009 mengatakan sebanyak 650 kasus demam berdarah dengue selama 2009 terjadi di Kabupaten pekalongan, dan tujuh korban diantaranya meninggal dunia. Kasus DBD pada 2009 ini cenderung meningkat dibandingkan pada 2008 yang hanya 403 kasus dengan korban 10 meninggal dunia. Kenaikan jumlah kasus DBD memang telah mencapai 50% lebih jika dibandingkan pada tahun sebelumnya. Namun jika dihitung dari jumlah korban meninggal dunia terjadi penurunan, sejumlah daerah yang menjadi endemis DBD, antara lain di daerah Bojong, Kedungwuni, Karanganyar, Kesesi, Wonopringgo, dan Buaran (Kutnadi, 2009)
Data yang di dapat dari catatan Rekam Medis Rumah Sakit Islam Pekajangan Januari sampai Desember 2009 total pederita Demam Berdarah Dengue di RSI PKJ 719, terdiri dari 431 kasus DBD anak-anak dan 288 kasus DBD orang dewasa dan pada bulan Januari 2010 kasus DBD di RSI Pekajangan 98 kasus. Jadi penderita DBD di RSI Pekajangan sangat banyak, maka penulis sangat tertarik untuk membuat Karya Tulis Ilmiah dengan judul “ Asuhan Keperawatan Klien dengan Demam Berdarah Darah pada An. M di Ruang Flamboyan RSI Pekajangan – Pekalongan”.


B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari karya tulis dengan judul asuhan keperawatan klien demam berdarah dengue adalah agar penulis dapat memahami dan menerapkan asuhan keperawatan pada demam berdarah dengue dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan.
2. Tujuan Khusus
Penulisan karya tulis ini adalah agar :
a. Dapat mengkaji klien dengan kasus demam berdarah dengue.
b. Dapat menganalisa masalah-masalah yang muncul pada klien dengan DBD.
c. Dapat memprioritaskan masalah dan merumuskan diagnosa keperawatan pada klien dengan DBD.
d. Dapat mengidentifikasi perencanaan keperawatan pada klien dengan DBD.
e. Dapat melaksanakan tindakan keperawatan pada klien DBD
f. Dapat mengevaluasi asuhan keperawatan pada klien DBD.
C. Manfaat
1.Bagi Ilmu Pengetahuan
Diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran dalam penanganan kasus DBD.
2. Bagi Penulis
Diharapkan dapat menambah pengalaman bagi penulis tentang penanganan kasus DBD.
3. Bagi Institusi
Diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan pada umumnya
dan meningkatkan mutu pelayanan pada klien dengan DBD sehingga dapat
mengurangi terjadinya komplikasi.

1 komentar: